Sejarah Singkat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang
Dari Pelayanan Tradisional Menuju Penyelamatan Profesional
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang adalah salah satu institusi penting yang bergerak di bidang penyelamatan, penanggulangan kebakaran, dan kedaruratan. Keberadaannya merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap keselamatan jiwa, harta benda, dan lingkungan dari ancaman kebakaran dan bencana lainnya. Sejarah pembentukannya mencerminkan perjalanan panjang dari sistem penanganan darurat yang sederhana menuju lembaga yang modern dan profesional.
Latar Belakang dan Kebutuhan Awal
Kabupaten Kepahiang secara resmi dibentuk pada tahun 2003 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Sebagai kabupaten yang relatif baru, Kepahiang pada awalnya masih sangat terbatas dari segi infrastruktur dan pelayanan publik, termasuk layanan tanggap kebakaran. Pada masa itu, penanganan kebakaran bersifat insidental dan mengandalkan peralatan seadanya serta keterlibatan masyarakat secara sukarela.
Wilayah Kepahiang yang didominasi oleh kawasan permukiman padat, hutan, dan lahan pertanian cukup rawan terhadap kebakaran. Musim kemarau yang panjang seringkali memicu kebakaran lahan, sementara kepadatan permukiman dengan instalasi listrik yang belum tertata rapi meningkatkan risiko kebakaran di kawasan hunian. Situasi ini memunculkan kesadaran akan pentingnya membentuk lembaga pemadam kebakaran yang khusus dan terorganisasi.
Awal Pembentukan dan Perkembangan
Upaya awal membentuk unit pemadam kebakaran dilakukan dengan mendirikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Unit ini bertugas menangani kejadian kebakaran di wilayah pusat kabupaten dan beberapa kecamatan terdekat. Namun karena keterbatasan jumlah personel, armada, serta peralatan, penanganan kebakaran masih sering terkendala.
Seiring dengan berkembangnya pembangunan daerah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan darurat yang cepat, Pemerintah Kabupaten Kepahiang mulai merencanakan pembentukan dinas khusus yang menangani kebakaran dan penyelamatan.
Puncaknya adalah ketika pemerintah merespons Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa kebakaran merupakan urusan wajib pelayanan dasar. Maka dibentuklah Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang secara mandiri, terpisah dari struktur Satpol PP.
Transformasi Menuju Profesionalisme
Dengan status sebagai dinas tersendiri, Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang mulai melakukan transformasi kelembagaan. Proses ini mencakup:
-
Penguatan SDM (Sumber Daya Manusia)
Personel dilatih dalam pemadaman api, rescue, manajemen risiko, serta pelatihan pertolongan pertama. Rekrutmen baru dilakukan untuk menambah jumlah tenaga lapangan. -
Penambahan Armada dan Peralatan
Dinas mulai melengkapi diri dengan kendaraan pemadam baru, perlengkapan pelindung diri, alat penyelamatan, dan APAR. Pemeliharaan berkala dilakukan agar armada selalu siap operasional. -
Pembentukan Pos Pemadam Kecamatan
Untuk mempercepat waktu tanggap (response time), beberapa pos damkar didirikan di kecamatan strategis, sehingga kejadian kebakaran di pelosok bisa ditangani lebih cepat. -
Pelayanan Rescue dan Non-Kebakaran
Selain pemadaman, Damkar Kepahiang kini menangani berbagai jenis penyelamatan seperti evakuasi korban kecelakaan, penyelamatan dari ketinggian dan ruang sempit, hingga evakuasi hewan liar.
Peran Edukasi dan Pencegahan
Tidak hanya bersifat reaktif, Dinas Damkar Kepahiang juga aktif dalam upaya preventif. Mereka menyelenggarakan pelatihan dan simulasi kebakaran, khususnya di sekolah, instansi pemerintah, pasar tradisional, serta permukiman padat. Masyarakat diajak untuk mengenali potensi kebakaran, memahami penggunaan alat pemadam ringan, serta menerapkan jalur evakuasi darurat.
Program Damkar Masuk Sekolah juga dilaksanakan untuk mengenalkan dunia kebencanaan kepada siswa sejak dini. Ini sejalan dengan tujuan membentuk budaya sadar bencana dan tanggap darurat di tengah masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meski telah mengalami banyak kemajuan, Damkar Kepahiang masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:
-
Luas wilayah yang menantang secara geografis
-
Keterbatasan jumlah armada dan pos pemadam
-
Masih minimnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan
-
Anggaran operasional yang terbatas untuk pengembangan jangka panjang
Namun demikian, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kolaborasi lintas sektor seperti BPBD, TNI/Polri, dan Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Penutup
Perjalanan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang adalah cerminan dari proses adaptasi dan kemajuan sebuah lembaga pelayanan publik dalam menghadapi kebutuhan nyata masyarakat. Dari awal yang serba terbatas, kini damkar telah menjelma menjadi institusi yang siap siaga, terlatih, dan profesional dalam menghadapi ancaman kebakaran maupun penyelamatan darurat lainnya.
Dengan semangat βSigap Menyelamatkan, Tanggap Melindungiβ, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang akan terus mengembangkan diri menjadi pilar keselamatan masyarakat yang dapat diandalkan kapan saja dan di mana saja.